|
Post by ediharyono on Jul 18, 2014 11:00:35 GMT 7
|
|
|
Post by ediharyono on Jul 18, 2014 11:22:32 GMT 7
1. Foto Persiapan2. Siap dibagikan
|
|
|
Post by ediharyono on Jul 22, 2014 15:36:13 GMT 7
Pengajian diawali dengan nada dan dakwah, pimpinan ustadz H. Supriyono dari Sawahan. Ustadz Supri merupakan anggota dewan Bantul. Meski kedatangan ustadz agak larut karena penuhnya jadwal hari itu, masyarakat cukup antusias karena isian cukup menarik karena diselingi dengan lagu-lagu.
Pertama tentu ustadz mengajak untuk meningkatkan rasa syukur atas nikmat bagas waras dan semoga barakah senantiasa untuk masyarakat Bendo. Keadaan memang sedang prihatin di Palestina dan keadaan politik nasional yang menghangat.
Ustadz juga mengingatkan umat Islam di dusun Bendo agar senantiasa menjaga sholatnya, menyisihkan waktu 5x5 menit = 25 menit untuk Allah. Selain itu, agar Al Qur'an dijadikan sebagai petunjuk agar tidak hilang akal karena kalah oleh nafsu. Quran sebagai huda. Kalau dilihat saat ini, contoh nyata adalah Zionis Israel yang punya urat malu, mati rasa pangrasanya dan terbujuk nafsu angkara, tidak ada sama sekali menunjukkan manusia ber-Tuhan.
Untuk bulan ramadhan ini, puasa agar dapat meningkatkan kejujuran (shidiqina), qonitina dan meningkatkan kepedulian dengan sedekah (mungfiqina).
Sembilan hal yang ditekankan ustadz Supriyono, yakni: 1. Ingat mati 2. Ingat asal manusia, kembali kemana 3. Ingat sumpah manusia saat ruh ditiupkan 4. Meningkatkan belajar dan mengamalkan Quran (QS. An Nisa 30) 5. Segera bertaubat 6. Meningkatkan sedekah 7. Silaturahmi 8. Meningkatkan amal ibadah 9. Selalu ingat Allah.
Terakhir, ustadz berpesan agar selalu meningkatkan kuantitas amal, rasa pangrasa, Quran sebagai pedoman agar tidak menjauh dan mengalami kegelapan.
Kajian ditutup do'a semoga ketabahan dan kekuatan untuk saudara di Palestina. Mudah-mudahan masyarakat Indonesia baldatun thoyibatun wa robbun ghofur. Iman agar tegak, menerima agama dengan benar dan selamat dunia akhirat. Amin.
|
|